Ramadan tiba, Ramadan tiba, Ramadan tiba, Marhaban ya Ramadan! Bulan suci Ramadan 1442 H yang tahun ini bertepatan pada tanggal 12 April 2021, tentunya adalah bulan yang dinanti-nantikan oleh umat muslim di seluruh dunia.
Umat muslim akan berpuasa, yaitu tidak makan atau minum apa pun pada siang hari, makan satu kali (sahur) sebelum fajar, dan makan lainnya (berbuka puasa) setelah matahari terbenam.
Dengan tetap beraktivitas seperti biasa, Anda tentu harus menjaga tubuh tetap fit saat puasa. Bagaimana caranya? Yuk, simak ulasan berikut!
Efek puasa terhadap tubuh
Ketika Anda puasa berjam-jam, tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke tubuh. Akibatnya, tubuh akan menggunakan simpanan karbohidrat dan lemak (di hati dan otot) untuk menyediakan energi setelah semua kalori dari makanan yang Anda konsumsi di malam hari habis.
Tubuh Anda tidak dapat menyimpan air, sehingga ginjal menghemat air sebanyak mungkin dengan mengurangi jumlah air yang hilang melalui urin. Namun, tubuh Anda tidak dapat mencegah kehilangan air ketika Anda buang air kecil, bernapas, dan berkeringat jika cuaca panas.
Bergantung pada cuaca dan lamanya puasa, kebanyakan orang yang berpuasa selama Ramadan akan mengalami dehidrasi ringan. Ini dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan berkonsentrasi. Namun, banyak studi menyatakan bahwa kondisi ini tidak berbahaya bagi kesehatan.
Dengan catatan, asupan cairan Anda cukup saat sahur dan berbuka puasa untuk menggantikan cairan yang hilang di siang hari.
Jika Anda terbiasa mengonsumsi kafein di siang hari, seperti teh atau kopi, kekurangan kafein di awal-awal puasa juga dapat menyebabkan sakit kepala dan kelelahan.
Namun, gejala seperti ini dapat mereda selama Ramadan, karena tubuh Anda melakukan penyesuaian diri tanpa kafein di siang hari.
10 Tips menjaga tubuh tetap fit saat puasa
Nah, untuk menjaga tubuh tetap fit saat puasa, cobalah lakukan beberapa tips berikut ini:
- Makanlah secara perlahan saat berbuka puasa. Awali dengan minum banyak cairan, serta makan makanan rendah lemak dan kaya cairan, seperti buah, sayuran, yoghurt, sup, dan semur. Ini penting untuk menggantikan cairan yang hilang di siang hari dan menjaga tubuh tetap fit saat puasa keesokan harinya.
- Kurangi makan makanan asin, karena dapat merangsang rasa haus.
- Batasi asupan makanan yang digoreng, bertekstur lembut, dan manis, karena dapat memicu rasa haus dan kegemukan selama Ramadan. Pilih makanan yang dipanggang, dibakar, atau dikukus.
- Minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan soda, dapat menyebabkan peningkatan buang air kecil. Jadi, sebaiknya batasi minuman ini selama jam-jam Anda tidak puasa.
- Konsumsi banyak makanan berserat tinggi, seperti biji-bijian, sereal, buah, sayuran, dan kacang-kacangan. Didukung dengan minum air yang cukup, dapat membantu meringankan sembelit dan menjaga tubuh tetap fit saat puasa meskipun beraktivitas.
- Makan dalam porsi yang tidak berlebihan ketika berbuka puasa selama Ramadan. Buah adalah alternatif yang sehat, karena mengandung gula alami yang akan menstabilkan kadar gula darah Anda.
- Jaga tubuh tetap aktif, seperti berjalan-jalan santai atau peregangan ringan. Jika memungkinkan, beberapa saat setelah Anda makan, Anda melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki ke mesjid untuk menunaikan solat Tarawih.
- Cukup istirahat dan tidur di malam hari.
- Jika Anda tidak mampu berdiri karena pusing atau kehilangan arah, segeralah minum air putih dalam jumlah sedang. Idealnya, dengan gula dan garam (minuman manis atau larutan rehidrasi).
- Jika Anda menemukan seseorang pingsan akibat dehidrasi berat, segera berikan pertolongan pertama dengan mengangkat kakinya sekitar 30 cm, sehingga posisi kaki lebih tinggi dari kepala. Setelah orang tersebut sadar, segeralah lakukan rehidrasi agar tubuh kembali normal.
Puasa bagi penderita diabetes
Ada risiko dehidrasi dan hipoglikemia bagi penderita diabetes yang menjalankan puasa, terutama ketika hari-hari lebih lama dan lebih hangat. Oleh sebab itu, dalam Islam, orang yang memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes dibolehkan untuk tidak berpuasa.
Namun, puasa Ramadan memiliki makna spiritual yang besar bagi umat Islam. Banyak penderita diabetes akhirnya memilih untuk berpuasa.
Berpuasa atau tidak bagi penderita diabetes adalah keputusan pribadi masing-masing individu. Jika Anda mengidap diabetes dan berencana puasa, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terkait diet dan pengobatan Anda selama Ramadan.
Jaga tubuh tetap fit saat puasa dengan nutrisi dari jamur Reishi
Menjaga tubuh tetap fit saat puasa sangatlah penting, sebab aktivitas Anda sehari-hari tidak jauh berbeda dari biasanya. Dengan menambahkan asupan nutrisi dari jamur Reishi, dapat mencegah efek samping dehidrasi dan hipoglikemia yang tidak diinginkan, terutama kelelahan.
Berbagai studi membuktikan khasiat jamur Reishi yang dapat mengatasi kelelahan bahkan sindrom kelelahan kronis.
Efek anti-fatigue dari jamur Reishi sudah dikenal sejak dahulu. Tidak heran, jika jamur obat ini sering dijadikan sebagai cara alami untuk meningkatkan stamina tubuh agar tidak cepat lelah.
Khasiatnya ini tentu sangat bermanfaat bagi Anda yang menjalani ibadah puasa yang rentan terhadap kelelahan.
Bahkan, para peneliti melihat adanya peningkatkan kesejahteraan pada orang dengan neurasthenia (kondisi tidak jelas yang berkaitan dengan pusing, nyeri, sakit kepala, dan mudah tersinggung) setelah mengonsumsi suplemen jamur Reishi selama 8 minggu.
Di sisi lain, jamur Reishi dapat membantu menstabilkan kadar gula darah, mengurangi peradangan, dan membuat tubuh Anda lebih tahan terhadap stres, sehingga mendukung penurunan berat badan yang sehat selama berpuasa.
Cover photo by wayhomestudio – www.freepik.com
Baca Juga:
15 Suplemen untuk Meningkatkan Sistem Imun yang Lemah
6 Cara Mengatasi Alergi Makanan Secara Alami, Terbukti Secara Ilmiah!