Tampaknya, masih banyak yang salah kaprah mengenai detoksifikasi tubuh secara alami. Detoksifikasi – atau populer dengan sebutan detoks – sering kali merujuk pada diet tertentu dengan klaim dapat membersihkan tubuh dari racun, sehingga meningkatkan kesehatan dan mendorong penurunan berat badan.
Faktanya, tubuh Anda sudah dilengkapi dengan baik untuk menghilangkan racun, limbah, atau sisa metabolisme yang tidak diperlukan, sehingga tidak perlu diet tertentu untuk melakukannya. Organ detoks tersebut di antaranya hati, ginjal, sistem pencernaan, kulit, dan paru-paru.
Dengan catatan, hanya jika organ-organ ini sehat, maka secara efektif dapat menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan dari tubuh.
Jadi, Anda perlu juga untuk meningkatkan dan mengoptimalkan sistem detoksifikasi tubuh Anda secara alami.
9 Cara optimalkan detoksifikasi tubuh secara alami
Meski tubuh Anda dapat melakukan detoksifikasi secara alami, Anda bisa mengoptimalkan dan meningkatkannya dengan cara:
1. Batasi alkohol
Hati adalah sasaran empuk dari bahaya alkohol. Lebih dari 90% alkohol dimetabolisme di hati menjadi asetaldehida, yaitu bahan kimia penyebab kanker [1]. Alhasil, asetaldehida akan dikenali oleh hati sebagai racun. Hati akan mengubah senyawa ini menjadi zat tidak berbahaya yang disebut asetat. Lalu, zat ini dikeluarkan dari tubuh.
Konsumsi alkohol secara berlebihan sangat merusak fungsi hati dengan menyebabkan penumpukan lemak, pembengkakan, dan pembentukan jaringan parut [2].
Saat ini terjadi, hati pun tidak dapat berfungsi dan melakukan tugas-tugasnya secara memadai, termasuk menyaring limbah dan racun dari tubuh. Jadi, mulai dari sekarang, batasi bahkan hindari saja minuman beralkohol untuk menjaga sistem detoksifikasi tubuh secara alami.
2. Cukupkan tidur

Memastikan tidur dengan cukup dan berkualitas setiap malam adalah suatu keharusan untuk mendukung kesehatan dan sistem detoksifikasi tubuh secara alami. Pada saat tidur, otak akan me-reset dirinya sendiri dan membuang produk limbah beracun yang telah terkumpul dalam tubuh sepanjang hari [3].
Salah satu produk limbah tersebut adalah protein beta-amyloid, yang dapat berkontribusi pada penyakit Alzheimer [4].
Terbayangkan kalau Anda kurang tidur? Tubuh Anda tidak dapat melakukan detoksifikasi secara alami, sehingga racun dapat menumpuk dan memengaruhi kesehatan Anda.
Dalam satu studi menunjukkan bahwa tidur yang buruk dapat memicu stres, kecemasan, hipertensi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas [5]. Jadi, upayakan untuk cukup tidur setidaknya 7 – 8 jam setiap malam secara teratur.
3. Perbanyak minum air
Air berfungsi tidak hanya melepas dahaga, melainkan juga mengatur suhu tubuh, melumasi sendi, membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi, hingga mendetoksifikasi tubuh Anda secara alami [6].
Sel-sel tubuh harus terus diperbaiki agar berfungsi secara optimal dan mampu memecah nutrisi untuk digunakan tubuh sebagai sumber energi. Proses metabolisme ini melepaskan limbah (urea dan karbon dioksida) yang menyebabkan kerusakan jika dibiarkan menumpuk dalam darah [7].
Inilah pentingnya Anda perlu minum lebih banyak air. Air akan mengangkut produk limbah tersebut secara efisien dan mengeluarkannya melalui urin, pernapasan, atau keringat [8]. Kebutuhan air secara umum untuk pria adalah 125 ons (3,7 liter), sedangkan untuk wanita sebesar 91 ons (2,7 liter).
4. Kurangi asupan gula dan makanan olahan

Konsumsi tinggi makanan bergula dan olahan telah dikaitkan dengan obesitas dan penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung, diabetes, hingga kanker. Penyakit ini dapat menghambat sistem detoksifikasi tubuh secara alami dengan merusak organ yang berperan penting, seperti hati dan ginjal.
Misalnya, sering minum minuman manis dapat menyebabkan perlemakan hati, yaitu suatu kondisi yang menurunkan fungsi hati [9]. Jadi, upayakan untuk mengurangi makan junk food. Menggantinya dengan buah dan sayur jauh lebih menyehatkan.
5. Konsumsi makanan kaya antioksidan
Antioksidan mampu melindungi sel Anda dari kerusakan akibat radikal bebas. Tubuh secara alami menghasilkan molekul radikal bebas untuk proses metabolisme, seperti pencernaan.
Namun, kehadiran alkohol, asap rokok, pola makan yang buruk, dan paparan polutan dapat menyebabkan penumpukan radikal bebas dalam tubuh [10].
Bila dibiarkan, radikal bebas dapat terlibat dalam sejumlah kondisi, seperti demensia, asma, penyakit jantung, penyakit hati, dan jenis kanker tertentu [11].
Mengonsumsi makanan kaya antioksidan dapat membantu tubuh Anda menetralisir radikal bebas berlebih yang dapat meningkatkan risiko penyakit. Beberapa makanan yang kaya antioksidan adalah buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, rempah-rempah, teh hijau, dan jamur Reishi.
6. Makan makanan kaya prebiotik

Pencernaan adalah bagian dari sistem detoksifikasi tubuh secara alami. Prebiotik adalah sejenis serat yang memberikan makan untuk bakteri di usus Anda. Dengan adanya prebiotik, maka bakteri “baik” di usus dapat menghasilkan asam lemak rantai pendek yang bermanfaat bagi kesehatan [12].
Sebaliknya, menurunnya aktivitas bakteri baik dapat melemahkan sistem kekebalan dan detoksifikasi, serta meningkatkan risiko penyakit dan pembengkakan. Contoh sumber makanan prebiotik termasuk tomat, pisang, asparagus, bawang merah, bawang putih, dan gandum.
Baru-baru ini, jamur Reishi juga ditemukan sebagai agen prebiotik yang dapat mengatasi obesitas, peradangan, dan resistensi insulin dengan cara mengatasi masalah disbiosis usus, mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus, serta mengurangi komplikasi terkait obesitas.
Meski begitu, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui lebih banyak terkait potensinya ini.
7. Kurangi asupan garam
Terlalu banyak asupan garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan berlebih, terutama jika Anda memiliki masalah ginjal atau hati atau kurang cairan. Penumpukan cairan ini mengakibatkan perut kembung dan tidak nyaman. Jika Anda mengalami hal ini, segeralah perbanyak minum air. Mengapa?
Dengan meningkatkan asupan air, tubuh akan mengurangi sekresi hormon antidiuretiknya dan meningkatkan buang air kecil, sehingga menghilangkan lebih banyak air dan produk limbah [13]. Selain air, makanan kaya kalium, seperti kentang, kacang merah, pisang, bayam, dan lainnya juga dapat mengimbangi beberapa efek natrium [14].
8. Olahraga secara teratur
Olahraga memang memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Namun di sini, mengurangi peradangan adalah poin utamanya [15]. Peradangan diperlukan tubuh untuk pulih dari infeksi atau penyembuhan luka, tetapi peradangan yang berlebihan dapat melemahkan sistem tubuh dan meningkatkan penyakit.
Oleh sebab itu, olahraga dapat membantu Anda mengurangi peradangan berlebih, sehingga kesehatan sistem organ Anda terjaga dengan baik.
Inilah 8 cara mengoptimalkan sistem detoksifikasi tubuh secara alami. Perlu diketahui bahwa tubuh Anda sudah memiliki sistem dengan baik untuk menyaring dan membuang limbah dan racun dari tubuh. Namun, proses detoks hanya akan berjalan optimal apabila sistem organ dalam keadaan sehat.
Jadi, Anda dapat mengoptimalkannya dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat seperti di atas.
Cover photo by prostooleh – www.freepik.com
Baca Juga:
5 Vitamin Terbaik untuk Daya Tahan Tubuh, Bagaimana dengan Jamur Reishi?
15 Suplemen untuk Meningkatkan Sistem Imun yang Lemah