Kanker adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Selama bertahun-tahun hingga sekarang, para peneliti telah berupaya untuk menemukan “solusi” yang mampu menghentikan penyakit mematikan ini. Namun, tidak sedikit yang menanyakan, sudah seberapa dekatkah kita dengan obat penyembuh kanker? Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, Anda perlu memahami perbedaan antara “penyembuhan” dan “remisi” terlebih dahulu:
- Penyembuhan adalah menghilangkan semua jejak kanker dari tubuh dan memastikannya tidak akan kembali.
- Remisi berarti ada sedikit atau tidak ada tanda-tanda kanker di dalam tubuh.
- Remisi total artinya tidak ada tanda-tanda atau gejala kanker yang terdeteksi.
Peru dicatat bahwa sel kanker bisa tetap berada di dalam tubuh sekalipun Anda telah remisi total. Ini artinya kanker masih bisa kembali. Jika ternyata iya, biasanya kanker dapat kembali dalam lima tahun pertama setelah pengobatan. Beberapa dokter menggunakan istilah “sembuh” apabila kanker tidak kembali dalam lima tahun pasca pengobatan atau selama sisa hidup pasien [1].
Lagi-lagi, tidak ada yang dapat menjamin kanker tidak akan muncul kembali setelah lima tahun. Jadi, dapat dikatakan bahwa kanker tidak pernah benar-benar sembuh dan belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan kanker. Namun, dengan kemajuan ilmu dan teknologi, dapat membantu pasien kanker lebih dekat dengan pengobatan.
Berbagai macam pengobatan kanker
Alih-alih berbicara tentang “penyembuhan”, kebanyakan ahli medis menggunakan kata “pengobatan”. Berikut beberapa pengobatan kanker yang ada hingga saat ini [2]:
1. Imunoterapi
Imunoterapi kanker adalah pengobatan yang membantu sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Sistem kekebalan ini meliputi berbagai organ, jaringan, hingga sel-sel imun. Karena sel kanker bukanlah penyerang asing seperti bakteri, virus, dan parasit, sistem kekebalan membutuhkan bantuan untuk mengidentifikasinya, dengan cara:
- Vaksin. Saat ini hanya ada satu vaksin yang disetujui untuk mengobati kanker, yaitu Sipuleucel-T untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut yang tidak merespons pengobatan lain.
- Terapi sel-T. Saat ini sudah digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker, seperti limfoma non-Hodgkin dewasa dan leukemia limfoblas akut pada anak-anak.
- Antibodi monoklonal. Terapi ini melibatkan pembuatan antibodi dalam jumlah besar, kemudian disuntikkan ke dalam tubuh untuk membantu menemukan dan menetralkan sel kanker.
- Penghambat pos pemeriksaan kekebalan. Sistem kekebalan dirancang untuk menempelkan penyerang asing tanpa menghancurkan sel lain di dalam tubuh.
2. Terapi gen
Terapi gen adalah pengobatan penyakit dengan cara mengubah gen dalam sel tubuh. Dalam kasus kanker, gen menjadi cacat atau rusak, sehingga menyebabkan sel tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor. Oleh karena itu, tujuan terapi gen kanker untuk mengobati penyakit dengan mengganti atau memodifikasi gen atau informasi genetik yang rusak dengan kode yang sehat.
3. Terapi hormon
Hormon dihasilkan secara alami di dalam tubuh, yang bertindak sebagai pembawa pesan ke jaringan dan sel tubuh Anda. Terapi hormon melibatkan penggunaan obat untuk memblokir produksi hormon. Ini karena beberapa kanker sensitif terhadap tingkat hormon tertentu. Perubahan kadar hormon dapat mempengaruhi pertumbuhan sel kanker. Terapi hormon juga terkadang digunakan untuk mengobati kanker payudara, kanker prostat, dan kanker rahim.
4. Partikel nano
Partikel nano adalah struktur yang sangat kecil – lebih kecil dari sel – sehingga memungkinkannya untuk bergerak ke seluruh tubuh dan berinteraksi dengan berbagai sel, termasuk sel kanker. Nanopartikel adalah alat untuk mengirimkan obat ke lokasi tumor atau kanker yang dapat membantu meningkatkan keefektifan pengobatan sekaligus meminimalkan efek samping.
Bisakah jamur Reishi menunjang pengobatan kanker?
Kabar baik untuk Anda, jamur Reishi yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam sebagai jamur obat tradisional, juga dapat menunjang pengobatan kanker.
Dalam buku yang berjudul Herbal Medicine: Biomolecular and Clinical Aspects 2nd Edition (2011), dijelaskan bahwa jamur Reishi (Ganoderma lucidum) adalah suplemen populer yang dikonsumsi oleh individu sehat untuk meningkatkan sistem kekebalam tubuh dan juga oleh pasien kanker bersama dengan pengobatan konvensional [3].
Jamur Reishi mengandung sejumlah komponen aktif, terutama polisakarida dan triterpen, yang memberikan efek chemopreventive (menghambat pertumbuhan sel kanker) dan tumoridical (membunuh sel-sel tumor). Dalam penelitian lainnya, ekstrak jamur obat ini juga menunjukkan efek sitotoksik dan karsinostatik yang dapat menekan pertumbuhan sel-sel tumor dan kanker, seperti kanker paru-paru, kulit, prostat, payudara, pankreas, dan usus besar [4, 5].
Di sisi lain, kemampuan jamur Reishi dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunomodulator) juga mendukung penggunaannya sebagai terapi pendamping pengobatan kanker [6]. Seperti yang Anda ketahui, sel kanker dapat menyerang organ tubuh mana saja di dalam tubuh, termasuk sistem imunitas. Ini menyebabkan daya tahan tubuh menjadi lemah. Bila tidak diatasi, pengobatan kanker yang selama ini dijalani menjadi tidak efektif. Inilah mengapa suplemen ekstrak jamur Reishi dapat menunjang pengobatan kanker secara konvensional.
Cover photo by kjpargeter – www.freepik.com
Baca Juga:
6 Manfaat Luar Biasa dari Jamur Reishi (Lingzhi)
10 Karsinogen, Zat Pemicu Sel Kanker yang Umum di Sekitar Anda