Amankah Penderita Diabetes Mengonsumsi Jamur?

amankah-penderita-diabetes-mengonsumsi-jamur-review-reishi
Banyak penderita diabetes yang sulit untuk memutuskan makanan mana yang harus dimakan dan dihindari. Lantas, bagaimana dengan makanan jamur?

Sekitar 1 dari 5 orang tidak menyadari bahwa dirinya menderita diabetes. Sementara jumlah penderita diabetes yang didiagnosis meningkat seiring bertambahnya usia. Bahkan, ada lebih dari 26% orang dewasa berusia 65 tahun ke atas yang menderita penyakit kencing manis ini [1].

Diabetes mellitus adalah penyakit yang terjadi saat kadar gula darah tinggi. Dampak yang ditimbulkannya bisa merembet ke mana-mana, termasuk gagal ginjal kronis. Oleh sebab itu, mengikuti diet sehat dapat membantu mengelola gula darah tetap terkendali [2].

Sayangnya, banyak penderita diabetes yang kesulitan untuk memutuskan makanan mana yang harus dimakan dan dihindari. Jamur adalah salah satu bahan makanan yang sering diolah menjadi masakan atau dikonsumsi sebagai suplemen (jamur obat).

Nah, apakah aman penderita diabetes mengonsumsi jamur? Yuk, simak langsung jawabannya di sini!

Kandungan gizi jamur

Jamur banyak sekali ditemui dalam berbagai jenis, termasuk jamur kancing tradisional atau jamur putih, shiitake, portobello, jamur tiram, jamur Reishi, dan lainnya. Meskipun memiliki bentuk dan rasa yang bervariasi, secara umum profil zat gizinya sama.

Jamur juga khas dengan kandungan gula dan lemaknya yang rendah, bahkan memiliki sifat anti-diabetes, sehingga baik dan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Satu cangkir (70 gram) jamur mentah menyediakan zat gizi [3]:

  • Energi: 15 Kalori.
  • Karbohidrat: 2 gram.
  • Gula: 1 gram.
  • Protein: 2 gram.
  • Lemak: 0 gram.
  • Vitamin B2 (riboflavin): 22% dari AKG.
  • Vitamin B3 (niasin): 16% dari AKG.
  • Selenium: 12% dari AKG.
  • Fosfor: 5% dari AKG.

Jamur kaya akan mineral selenium dan vitamin B tertentu.

Vitamin B merupakan sekelompok vitamin yang larut dalam air dan berkaitan erat dengan peningkatan fungsi otak. Sementara itu, selenium adalah antioksidan kuat yang berperan penting dalam fungsi kelenjar tiroid [4, 5].

Indeks glikemik (GI) dan beban glikemik (GL) jamur

Indeks glikemik (GI) dan beban glikemik (GL) adalah dua variabel yang membantu Anda mengevaluasi bagaimana suatu makanan yang mengandung karbohidrat memengaruhi kadar gula darah.

Studi menegaskan bahwa keduanya adalah strategi yang populer dan banyak digunakan dalam pengobatan penyakit kronis, seperti diabetes (6, 7, 8).

Metode GI (glycemic index) menggunakan skala 0-100 untuk memberi peringkat pada makanan dan memberi tahu Anda bagaimana makanan tersebut bisa berpengaruh terhadap kadar gula darah. Ada 3 kategori indeks glikemik makanan, yaitu [9]:

  • Rendah: 1-55.
  • Sedang: 56-69.
  • Tinggi: 70-100.

Jika suatu makanan memiliki GI rendah, maka besar kemungkinan makanan tersebut lambat dalam meningkatkan kadar gula darah. Sebaliknya, semakin tinggi skor GI makanan, maka semakin cepat makanan tersebut meningkatkan gula darah Anda.

Selain GI, makanan juga dapat dikategorikan berdasarkan GL (glycemic load), yaitu dengan memperhitungkan GI makanan, serta kandungan karbohidrat dan ukuran porsinya. Nilai GI makanan dikalikan dengan kandungan karbohidrat per porsinya, lalu hasilnya dibagi dengan 100 [10].

Ada 3 kategori beban glikemik makanan, yaitu [11]:

  • Rendah: <= 10
  • Sedang: 11–19
  • Tinggi: >= 20

Seperti GI, jika nilai GL makanan rendah, artinya hanya sedikit memengaruhi kadar gula darah Anda. Namun, jika GL tinggi, maka efeknya akan lebih signifikan.

Jamur, seperti bawang merah dan bawang putih, memiliki nilai GI rendah (10-15) dan GL rendah (kurang dari 1 per cangkir (70 gram)). Artinya, mengonsumsi jamur tidak akan meningkatkan kadar gula darah Anda [12].

Manfaat jamur bagi penderita diabetes

Berbagai studi telah membuktikan manfaat jamur untuk penderita diabetes.

Kandungan vitamin B jamur yang tinggi dapat melindungi Anda dari penurunan fungsi mental dan demensia pada orang dewasa yang lebih tua. Bahkan, membantu penderita diabetes yang menggunakan obat metformin untuk mengontrol kadar gula darahnya dengan baik [13, 14].

Selain vitamin B, senyawa bioaktif utama dalam jamur – terutama polisakarida – diduga kuat memiliki sifat anti-diabetes. Hal ini dibuktikan oleh beberapa studi yang menunjukkan bahwa polisakarida dapat menurunkan kadar gula darah, meningkatkan resistensi insulin, dan mengurangi kerusakan jaringan pankreas [15, 16, 17, 18].

Ditambah lagi kandungan serat larut airnya, beta-glucan, yang dapat memperlambat pencernaan dan menunda penyerapan gula. Alhasil, kadar gula darah Anda terkontrol setelah makan [19, 20, 21].

Senyawa polisakarida juga berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol darah, yang pada gilirannya dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke terkait dengan diabetes yang tidak terkelola [22, 23, 24].

Khasiat Reishi untuk penderita diabetes

Reishi (Ganoderma lucidum) adalah jamur basidiomycete yang telah digunakan sebagai suplemen makanan dan obat-obatan selama bertahun-tahun. Di Brazil, National Health Surveillance Agency (ANVISA) mengklasifikasikan Ganoderma lucidum sebagai produk nutraceutical [25].

Di antara jamur obat lainnya, jamur Reishi sangat dikenal dengan kemampuan terapeutiknya, terutama dalam pengobatan diabetes. Ini karena Reishi memiliki aktivitas antihiperglikemik, sensitivitas insulin, dan antihiperlipidemia. Senyawa aktif yang bertanggung jawab dalam hal tersebut kemungkinan besar adalah polisakarida. [26].

Studi lain dalam Medicines (Basel) juga mengungkapkan bahwa ekstrak Ganoderma lucidum memiliki aktivitas hipoglikemik dan hipolipidemik. Kemampuannya ini berasal dari senyawa polisakarida, terutama beta-glucan, serta protein dan fenol [25].

Oleh sebab itu, penggunaan jamur Reishi sebagai sayuran ataupun ekstrak sangat bermanfaat untuk penderita diabetes dalam menjaga kadar gula darah.

Kesimpulan

Jadi, jamur baik dan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes, karena memiliki skor GI dan GL yang rendah. Alhasil, tidak akan meningkatkan kadar gula darah Anda dengan cepat.

Selain itu, banyak manfaat kesehatan tambahan yang ditawarkan oleh jamur dan sangat relevan bagi penderita diabetes, termasuk peningkatan kontrol gula darah dan kolesterol.

Selain sifat anti-diabetesnya, jamur dapat menambah cita rasa pada masakan Anda tanpa perlu tambahan karbohidrat dan kalori. Tentunya, ini sangat menguntungkan Anda dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Original featured image by freepik – www.freepik.com

Baca Juga:
Hati-Hati, Gula Darah Rendah Sama Bahayanya dengan Gula Darah Tinggi!
Apakah Kandungan Gula dalam Buah Berbahaya Bagi Penderita Diabetes?

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on email
Artikel Kami

Artikel Lainnya