Waspada Dawn Phenomenon pada Penderita Diabetes!

waspada-dawn-phenomenon-pada-penderita-diabetes-review-reishi
Dawn phenomenon terjadi karena pelepasan beberapa hormon di dalam tubuh, seperti hormon pertumbuhan, kortisol, dan glukagon.

Dawn phenomenon atau fenomena fajar adalah suatu kondisi meningkatnya kadar gula darah (hiperglikemia) di pagi hari, biasanya antara pukul 3-8 pagi.

Faktanya, ada lebih dari 50 persen individu dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang mengalaminya.

Kondisi ini cenderung tidak terlihat pada orang non-diabetes, karena masih bisa dilawan oleh insulin.

Hal yang harus diingat adalah dawn phenomenon berpotensi mengantarkan penderita diabetes ke tingkat yang lebih berbahaya. Oleh karena itu, penting bagi Anda memahami kondisi ini dan mengetahui cara mengatasinya jika suatu waktu menyerang Anda.

Penyebab dawn phenomenon

Dawn phenomenon terjadi karena pelepasan beberapa hormon di dalam tubuh, seperti hormon pertumbuhan, kortisol, dan glukagon.

Ketika kadar hormon ini meningkat, hati pun terangsang untuk melepaskan glukosa ke dalam aliran darah. Hal ini memberikan energi untuk mempersiapkan Anda bangun di pagi hari.

Peningkatan alami gula darah ini normal terjadi pada semua orang.

Pada orang non-diabetes, kenaikan gula darah akan menyebabkan sel-sel di pankreas mulai memproduksi hormon insulin untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap seimbang.

Lalu, apa yang terjadi pada penderita diabetes?

Sementara itu, orang dengan diabetes memproduksi insulin dalam jumlah yang terlalu sedikit atau mungkin mengalami resistensi insulin (ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin). Akibatnya, kadar gula darah tetap tinggi ketika Anda bangun di pagi hari.

Bahkan sekalipun Anda menggunakan terapi insulin sebagai bagian dari perawatan diabetes Anda, berpotensi tidak cukup untuk mengelola kadar gula darah Anda hingga Anda bangun di pagi hari.

Penyebabnya bisa karena beberapa alasan.

Jika Anda menyuntikkan insulin lebih awal, maka kadar insulin dalam aliran darah Anda mungkin tidak bertahan sampai pagi hari. Atau, jika Anda menggunakan pompa insulin di malam hari, kadar insulinnya mungkin terlalu rendah untuk melawan dawn phenomenon.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa fenomena fajar lebih banyak terjadi pada orang-orang dengan kualitas tidur yang buruk dibandingkan mereka yang kualitas tidurnya baik.

Apakah dawn phenomenon berbahaya?

Studi menemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 yang mengalami fenomena fajar ini dapat mengalami peningkatan kadar A1C, yaitu ukuran kadar gula darah rata-rata selama tiga bulan, sebesar 0,4 persen.

Peningkatan kadar A1C ini telah dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung dan kerusakan ginjal. Bahkan, perubahan kecil pun sudah dapat meningkatkan risiko.

Misalnya, studi epidemiologi menemukan bahwa setiap 1 persen peningkatan A1C dapat meningkatkan 15-20 persen risiko komplikasi kardiovaskular.

Karena peningkatan kecil dalam A1C dapat berdampak buruk pada kesehatan, sangat penting bagi penderita diabetes mengelola dawn phenomenon untuk mengurangi risiko komplikasi diabetes.

Gejala

Gejala utama dari dawn phenomenon adalah gula darah yang tinggi di pagi hari. Dikenal juga sebagai hiperglikemia, ketika dilakukan tes, maka kadar gula darah Anda akan lebih dari 180 miligram per desiliter (mg/dL).

Gula darah tinggi akibat fenomena fajar seringnya bersifat persisten dan sulit dikendalikan. Umumnya, orang yang mengalaminya pun tidak memiliki gejala fisik apapun.

Akan tetapi, beberapa gejala hiperglikemia yang harus diwaspadai, meliputi:

  • Menjadi sangat haus atau mulut kering.
  • Sering buang air kecil.
  • Kelelahan.
  • Pandangan yang kabur.
  • Ketidaknyamanan di perut.
  • Mual.

Tes gula darah Anda

Jika Anda menyadari bahwa Anda sering mengalami kenaikan gula darah di pagi hari, lakukan tes gula darah rutin selama beberapa malam untuk mengantisipasinya, seperti:

  • Tepat sebelum tidur.
  • Di pagi hari, antara pukul 2-4.
  • Hal pertama yang dilakukan saat bangun.

Strategi ini dapat memberikan Anda gambaran yang baik tentang kadar gula darah Anda di waktu yang berbeda dan ketika mulai meningkat. Ini juga bisa digunakan sebagai catatan saat Anda mengunjungi dokter.

Efek Somogyi vs dawn phenomenon

Lain halnya dengan efek Somogyi, ini terjadi ketika tubuh Anda merespons gula darah rendah (hipoglikemia). Namun, tidak semua ilmuwan setuju bahwa efek ini nyata.

Dalam efek Somogyi, kadar gula darah Anda menjadi terlalu rendah di malam hari, sehingga memicu tubuh Anda melepaskan glukosa tambahan. Saat ini terjadi, Anda pun bisa bangun di pagi hari dengan gula darah yang tinggi.

Ada beberapa hal yang diduga dapat berkontribusi pada efek Somogyi, termasuk mengonsumsi terlalu banyak insulin atau obat diabetes sebelum tidur, atau tidak makan malam yang cukup.

Untuk membantu Anda membedakan kedua kondisi ini, cobalah lakukan tes gula darah pada jam-jam tertentu.

  • Efek Somogyi ditunjukkan ketika gula darah Anda rendah di antara pukul 2-3 dini hari.
  • Efek dawn phenomenon ditunjukkan ketika gula darah Anda normal atau tinggi di antara pukul 2-3 dini hari.

Tips rutin di malam hari

Beberapa tips rutin di malam hari berikut dapat membantu Anda mengelola hiperglikemia di pagi hari dengan lebih baik.

1. Hindari karbohidrat sebelum tidur.

Mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat menjelang Anda tidur dapat menyebabkan kenaikan gula darah. Jika hal ini berlangsung sepanjang malam, dapat memperparah efek fenomena fajar.

2. Makan malam secara teratur.

Selalu pastikan Anda makan malam secara teratur, karena melewatinya dapat menyebabkan hipoglikemia dan efek Somogyi. Upayakan untuk makan malam lebih awal agar tidak terjadi lonjakan gula darah saat Anda tidur.

3. Pola hidup aktif.

Berolahraga di malam hari juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah Anda. Namun ingat, jangan terlalu berlebihan, karena justru berisiko menyebabkan hipoglikemia di malam hari.

Anda bisa melakukan aktivitas ringan, seperti yoga, meditasi, atau berjalan kaki.

Jika Anda memiliki gula darah tinggi di pagi hari, menjadi aktif selama waktu krisis ini juga bukan ide yang buruk, karena dapat membantu menurunkan gula darah Anda.

4. Perhatikan waktu penggunaan insulin atau obat-obatan

Cobalah pertimbangkan kembali waktu pemberian insulin atau obat-obatan Anda, karena mungkin saja tubuh Anda tidak memiliki pertahanan yang cukup untuk melawan efek dari dawn phenomenon. Anda bisa diskusikan ini dengan dokter Anda dan jangan putuskan sendiri untuk mencegah hal-hal yang lebih buruk terjadi.

Saran

NIDDK merekomendasikan Anda untuk menemui dokter Anda jika mengalami dawn phenomenon lebih dari tiga kali dalam periode 2 minggu.

Dokter Anda mungkin akan menyarankan pemantauan glukosa secara terus-menerus untuk mengevaluasi kadar gula darah Anda di malam hari. Tindakan ini dapat membantu menentukan apakah Anda mengalami fenomena fajar, efek Somogyi, atau yang lainnya.

Tidak menutup kemungkinan dokter Anda akan menyesuaikan terapi insulin atau obat diabetes Anda lagi. Misalnya, memprogram pompa insulin agar lebih banyak memberikan insulin di pagi hari untuk membantu melawan fenomena fajar.

Secara keseluruhan, Anda mungkin memerlukan beberapa trial and error untuk mengelola dawn phenomenon. Yang terpenting selalu bicarakan dengan dokter Anda, agar setiap langkah yang Anda ambil tidak menimbulkan efek yang lebih berbahaya.

Original featured image by jcomp – www.freepik.com

Baca Juga:
10+1 Cara Menurunkan Gula Darah Secara Alami dan Aman Tanpa Efek Samping
Hati-Hati, Gula Darah Rendah Sama Bahayanya dengan Gula Darah Tinggi!

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on email
Artikel Kami

Artikel Lainnya