Mengenal Terapi Seni untuk Penderita Kanker, Manfaat, dan Prosedurnya

mengenal-terapi-seni-untuk-penderita-kanker-review-reishi-indonesia
Terapi seni adalah penggunaan seni untuk meningkatkan penyembuhan penyakit. Nah, apa saja manfaat terapi seni bagi penderita kanker?

Sudahkah Anda mendengar tentang terapi seni? Terapi ini bisa dibilang hal yang cukup baru dalam dunia kedokteran.

Sekilas, Anda mungkin membayangkan terapi ini berkaitan dengan aktivitas kesenian, seperti menggambar, melukis, memahat, merakit manik-manik, atau lainnya. Dan ya, terapi seni yang dimaksudkan di sini tidak jauh-jauh dari hal tersebut.

Sebenarnya, seni sudah lama dikenal memiliki efek penyembuhan, termasuk pada penderita kanker. Aktivitas ini dapat mengalihkan kecemasan dan ketakutan Anda akan masa depan, serta membantu Anda memahami berbagai emosi yang dapat menyertai diagnosis kanker. Emosi yang cenderung sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Tidak, Anda tidak harus menjadi seniman, bahkan menyukai seni, untuk mendapatkan manfaat dari terapi ini. Satu-satunya yang harus Anda persiapkan adalah pikiran terbuka dan kemampuan untuk memegang pensil atau kuas.

Artikel berikut akan mengulas lebih banyak tentang terapi seni untuk penderita kanker.

Apa itu terapi seni?

Terapi seni pada dasarnya adalah penggunaan seni untuk meningkatkan penyembuhan penyakit.

Seni di sini mencakup kebutuhan fisik, emosional, dan spiritual yang menyertai diagnosis kanker. Seni bisa digunakan dengan cara pengalaman, seperti melihat lukisan di museum atau di buku, atau dengan cara yang kreatif, seperti melukis, menggambar, memahat, merakit manik-manik, atau kegiatan kreatif lainnya.

Terapi seni memungkinkan Anda mengekspresikan emosi yang bahkan tidak Anda ketahui.

Sering kali, penderita kanker mengalami emosi kuat yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Padahal, dengan mengungkapkan perasaan Anda, memungkinkan orang terdekat Anda mengetahui apa yang Anda alami. Alhasil, mereka dapat memberikan kenyamanan yang Anda butuhkan untuk melewati masa-masa yang sulit.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa emosi pertama kali dirasakan dalam gambar, baru kemudian dalam bentuk kata-kata. Inilah mengapa seni dapat menjadi cara terbaik untuk memahami dan memberitahukan apa yang Anda rasakan sebelum tergambarkan dengan kata-kata.

Apa yang terjadi selama menjalaninya?

Umumnya, Anda akan melukis atau menggambar dengan menciptakan suatu karya seni, yang bahkan berpotensi dipajang di galeri seni.

Namun ingat, apa yang akhirnya Anda ciptakan itu tidaklah penting. Hal yang penting adalah prosesnya terasa menyenangkan, memungkinkan Anda untuk mengekspresikan emosi, menciptakan rasa pencapaian, membantu relaksasi, dan Anda bisa bekerja sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Jadi, pada dasarnya tidak ada teknik khusus yang direkomendasikan dalam terapi ini. Anda bisa menggunakan alat dan gaya melukis apa pun yang bisa memberikan Anda kegembiraan, kebahagiaan, dan kedamaian.

Sejarahnya

Seni telah ada sejak manusia ada di bumi. Bahkan sebelum kata-kata tertulis, seni sudah digunakan untuk mengekspresikan emosi, mulai dari senang, sedih, hingga rasa sakit fisik.

Selama tahun 1900-an, para ilmuwan pun mulai melihat bahwa seni dapat digunakan dalam diagnosis dan pengobatan gangguan mental dan fisik. Akhirnya, pada tahun 1969, dibentuklah American Art Therapy Association untuk mendukung metode penyembuhan ini.

Organisasi tersebut mengajarkan masyarakat tentang penerapan terapi seni dalam bidang kedokteran dan menetapkan standar untuk terapis seni profesional.

Bagaimana terapi seni dapat menyembuhkan?

Hingga kini, masih belum diketahui secara pasti bagaimana seni dapat membantu proses penyembuhan.

Namun, para ahli meyakini bahwa terapi seni dapat memberikan ketenangan di tengah ketegangan perawatan kanker. Ini juga dapat memberikan Anda waktu untuk melakukan apa yang ingin Anda lakukan sendiri.

Terlebih lagi, banyak orang jadi mampu mengubah sikap dan pandangannya saat meluangkan waktu untuk melukis. Terapi seni dapat membuat Anda lebih termotivasi untuk melanjutkan pengobatan di saat perasaan cemas dan putus asa menyelimuti.

Para ilmuwan menemukan bahwa lukisan dapat mengubah pola gelombang, kadar hormon, dan neurotransmiter di otak, yang akhirnya dapat mengubah persepsi Anda tentang rasa sakit hingga pandangan Anda terhadap dunia.

Manfaat terapi seni bagi penderita kanker

Selain membantu kesejahteraan fisik dan emosional, berikut manfaat terapi seni untuk penderita kanker yang perlu Anda ketahui:

1. Peningkatan kesehatan mental

Beberapa penelitian telah melihat efek seni pada wanita dengan kanker payudara, di antaranya mengurangi kecemasan, depresi, dan kelelahan. Lebih penting lagi, manfaatnya ini bisa berlangsung dalam jangka panjang.

2. Mendukung kemoterapi

Mengikuti terapi ini selama kemoterapi dapat membantu Anda:

  • Lebih rileks, santai, dan kreatif.
  • Merasa didengarkan.
  • Mengekspresikan emosi dan mencari makna sesungguhnya dalam hidup.

3. Mendukung terapi radiasi

Seni juga mendukung radioterapi pada wanita dengan kanker payudara, melalui peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kualitas hidup, fisik, dan psikologis. Manfaat positifnya akan terlihat pada citra tubuh, minim efek samping dari pengobatan sistemik, serta pandangan Anda terhadap masa depan.

4. Mengurangi lama rawat inap

Manfaat terapi seni juga dapat mengurangi kebutuhan akan obat pereda nyeri dan meningkatkan kepatuhan (kesediaan untuk menggunakan obat yang dapat membantu kanker), sehingga mengurangi lama rawat inap Anda di rumah sakit.

5. Sebagai dukungan sosial

Dalam beberapa kasus, kesenian dapat memberikan dukungan sosial bagi penderita kanker.

Satu penelitian di Taiwan menemukan bahwa menciptakan karya seni sangat membantu pasien kanker stadium akhir untuk mengungkapkan perasaannya tentang kanker tersebut. Sekitar 70 persen menggambarkannya sebagai relaksasi, dan 53 persen menyatakan merasa lebih baik secara fisik setelah pengalaman artistik ini.

Cara untuk memulainya

Salah satu kelebihan terapi seni adalah Anda bisa memulainya di mana saja dan kapan saja. Berikut beberapa ide untuk membantu Anda memulainya:

  • Mencari inspirasi dari buku-buku seni di perpustakaan atau toko buku setempat, seperti The Art Therapy Sourcebook, Art is a Way of Knowing, dan Visual Journaling.
  • Saat seseorang bertanya apa yang bisa ia lakukan untuk Anda, Anda mungkin bisa meminta satu set pensil warna atau cat air dan buku gambar atau kanvas.
  • Mengikuti kelas terapi terdekat, misalnya di rumah sakit atau di tempat khusus terapi untuk penyembuhan.
  • Melukis sambil mendengarkan musik kesukaan agar lebih rileks dan bahagia.

Tujuan utama penggunaan terapi seni adalah untuk ekspresi dan relaksasi. Anda tidak boleh menjadikan aktivitas ini sebagai ajang kompetisi, karena justru menambah stres Anda. Jangan lupa, bagikan informasi bermanfaat ini ke keluarga atau teman terdekat Anda yang mungkin saat ini sedang berjuang melawan kankernya!

Original featured image by freepik – www.freepik.com

Baca Juga:
Jangan Keliru! Berikut Perbedaan Tumor dan Kanker
Begini Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Harus Diwaspadai

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on email
Artikel Kami

Artikel Lainnya