Tahukah Anda? Tingginya kadar hormon androgen (hormon pria), seperti testosteron, adalah ciri khas dari penyakit sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan bagian dari kriteria diagnostik. Kabar baiknya, pola makan dan gaya hidup sehat dapat menjadi solusi ampuh dan efektif untuk menurunkan testosteron di dalam tubuh secara alami.
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah masalah kesehatan yang memengaruhi 1 dari 10 wanita usia subur (WUS) – Office of Women’s Health.
PCOS merupakan kondisi medis umum yang terjadi saat wanita yang mengalami kelebihan androgen di dalam tubuh (hiperandrogenisme). Ovarium dan kelenjar adrenal seorang wanita dapat menghasilkan lebih banyak androgen dari biasanya. Ini dapat menyebabkan peningkatan rambut tubuh, jerawat, dan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Faktor lainnya seperti genetik, riwayat kesehatan, dan gaya hidup juga mungkin berperan dalam perubahan hormonal ini [1].
Berikut gejala umum PCOS [1, 2, 3]:
- Siklus menstruasi tidak teratur, bahkan tidak sama sekali.
- Kegemukan bahkan obesitas, karena insulin meningkat.
- Masalah kulit, seperti jerawat dan bercak gelap.
- Rambut tumbuh secara berlebihan (hirsutisme), terutama di bagian tengah tubuh seperti dada, wajah, punggung, perut bagian bawah, jari tangan, jari kaki, dan sekitar areola.
- Rambut banyak rontok dan menipis.
Gejala lainnya yang jarang terjadi seperti:
- Insomnia.
- Perubahan suasana hati.
- Tekanan darah tinggi.
- Bisul kulit (hidradenitis suppurativa).
- Hiperkeratosis.
- Apnea tidur.
- Perlemakan hati.
- Gangguan makan (binge eating).
- Nyeri panggul.
- Kista pecah.
- Kulit kering.
- Kelelahan.
- Sakit kepala.
5 Makanan untuk menurunkan testosteron secara alami
Jangan panik jika Anda mulai mengalami gejala-gejala di atas, segerlah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Di samping itu, mulai jaga pola makan dan gaya hidup Anda menjadi lebih sehat. Salah satunya dengan menambahkan beberapa makanan untuk menurunkan testosteron secara alami berikut ini:
1. Kacang-kacangan
Salah satu makanan untuk menurunkan kolesterol yang mudah Anda peroleh adalah kacang-kacangan. Apapun itu jenis kacangnya, sangat bagus untuk penderita PCOS.
Studi yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition, memperlihatkan bahwa kenari dan almond dapat menurunkan testosteron di dalam tubuh.
Kacang-kacangan ini mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) dan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) yang dapat meningkatkan kadar globulin pengikat hormon seks (SHBG) – hormon yang mengikat testosteron bebas, serta menurunkan indeks androgen bebas [4].
Oleh sebab itu, kacang-kacangan direkomendasikan sebagai makanan untuk membantu menurunkan kadar androgen di dalam tubuh.
2. Ikan
Ada beberapa bukti mengenai efek asupan omega-3 terhadap kadar androgen wanita dengan PCOS.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nadjarzadeh et al. (2013), di mana 78 wanita yang overweight dengan PCOS diberikan asupan omega-3 (3 gram per hari) atau plasebo secara acak selama 8 minggu.
Hasilnya menunjukkan kelompok yang mendapat omega-3 secara signifikan memiliki konsentrasi testosteron yang lebih rendah dibandingkan dengan plasebo. Selain itu, persentase menstruasi teratur pada kelompok omega-3 pun lebih banyak daripada kelompok plasebo [5].
Nah, ikan, khususnya ikan air dingin, adalah sumber yang kaya akan asam lemak omega-3. Contohnya adalah salmon, tuna, dan trout. Para ahli merekomendasikan untuk makan 2 porsi (masing-masing 3,5 ons) ikan air dingin setiap minggu untuk mendapatkan asupan omega-3 yang memadai.
3. Teh
Penelitian telah menunjukkan bahwa minum teh (panas atau dingin) dapat membantu memperbaiki gejala PCOS. Salah satunya teh spearmint, yang telah terbukti memiliki efek anti-androgen pada PCOS dan mengurangi hirsutisme.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Grant (2009), wanita dengan PCOS diacak untuk minum teh spearmint 2 kali sehari selama 1 bulan dan dibandingkan dengan teh herbal plasebo.
Hasil studi ini menunjukkan kadar testosteron bebas dan total secara signifikan berkurang selama 30 hari pada kelompok teh spearmint. Penilaian subjektif pasien tentang tingkat hirsutismenya juga turut berkurang [6].
Selain itu, ada teh marjoram yang juga terkenal kemampuannya untuk memulihkan keseimbangan hormonal dan siklus menstruasi. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Human Nutrition and Diet menyelidiki efek teh marjoram pada profil hormonal wanita yang mengalami PCOS.
Wanita yang minum teh marjoram 2 kali sehari selama 1 bulan mengalami peningkatan sensitivitas insulin dan penurunan kadar androgen adrenal dibandingkan dengan kelompok teh plasebo [7].
Jadi, menambahkan teh spearmint dan marjoram adalah ide yang baik untuk membantu memulihkan keseimbangan hormonal tubuh.
4. Jamur Reishi
Red Reishi (Ganoderma lucidum) adalah jamur khas dari Jepang yang dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Sebuah studi yang mengeksplorasi efek anti-androgenik dari 20 spesies jamur, mengungkapkan bahwa jamur reishi memiliki aktivitas terkuat dalam menurunkan testosteron.
Hal ini karena Reishi secara signifikan dapat mengurangi kadar 5-alpha-reductase dan mencegah konversi testosteron menjadi dihydrotestosterone (DHT).
Tingginya kadar DHT di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko gangguan dermatologis, seperti jerawat dan kebotakan.
Studi tersebut juga menyatakan bahwa Ganoderma lucidum sangat berguna untuk pengobatan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran kelenjar prostat [8].
Tidak heran, kalau jamur Reishi dapat menjadi salah satu pilihan makanan untuk menurunkan testosteron di dalam tubuh.
5. Flaxseed
Menurut para ahli, flaxseed atau biji rami adalah salah satu makanan untuk menurunkan testosteron yang patut ditambahkan ke dalam menu makanan harian.
Sebuah studi tahun 2007 menyatakan bahwa flaxseed adalah sumber makanan yang kaya lignan dan terbukti menurunkan kadar androgen pada pria dengan kanker prostat. Oleh sebab itu, muncul dugaan bahwa ini juga berlaku pada wanita.
Dalam penelitian ini, wanita berusia 31 tahun yang mengalami PCOS diberikan suplementasi biji rami (30 g/hari). Pasien tersebut mengonsumsi 83% dosis biji rami selama empat bulan.
Menurut hasil laporan, wanita tersebut mengalami penurunan kadar androgen dan hirsutisme secara signifikan [9].
Meski begitu, penelitian lebih lanjut tentang suplementasi flaxseed di tingkat hormonal pada wanita dengan PCOS masih diperlukan.
Kesimpulan
Hingga saat ini, obat untuk menyembuhkan PCOS masih belum ditemukan. Namun, dengan menjalani perawatan yang tersedia dapat mengurangi gejala. Salah satunya dengan menambahkan makanan untuk menurunkan testosteron di atas ke dalam diet harian. Pastikan juga untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter agar mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Original featured image by tirachardz – www.freepik.com
Baca Juga:
15 Makanan untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
7 Makanan Ini Terbukti Mampu Melawan Kanker
Benarkah Kolesterol dalam Makanan Buruk untuk Kesehatan?