Ada beberapa persamaan dan perbedaan gejala COVID-19 dan flu biasa. Orang juga dapat terinfeksi flu dan COVID-19 secara bersamaan, sehingga mengalami gejalanya sekaligus [1, 2].
Meskipun flu dan COVID-19 sama-sama penyakit pernapasan menular, tetapi keduanya disebabkan oleh virus yang berbeda. Penyakit COVID-19 disebabkan oleh infeksi virus corona, sedangkan flu disebabkan oleh infeksi virus influenza [1, 2, 3].
Berikut ini diuraikan beberapa perbedaan dan persamaan gejala COVID-19 dan flu biasa untuk membantu Anda mengidentifikasinya dengan baik, sehingga dapat memberikan perawatan secara tepat.
Memahami gejala COVID-19 dan flu biasa
Gejala COVID-19
Gejala COVID-19 paling umum adalah [4]:
- Demam.
- Batuk kering.
- Kelelahan.
Gejala lain yang kurang umum dan dapat memengaruhi beberapa pasien meliputi [4]:
- Kehilangan rasa atau bau.
- Hidung tersumbat.
- Konjungtivitis (mata merah).
- Sakit tenggorokan.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot atau sendi.
- Berbagai jenis ruam kulit.
- Mual atau muntah.
- Diare.
- Menggigil atau pusing.
Gejala penyakit COVID-19 yang parah meliputi [4]:
- Sesak napas.
- Hilang selera makan.
- Kebingungan.
- Nyeri atau tekanan terus-menerus di dada.
- Suhu tubuh tinggi (di atas 38°C).
Gejala lainnya yang kurang umum adalah [4]:
- Cepat marah.
- Penurunan kesadaran (kadang-kadang kejang).
- Kegelisahan.
- Depresi.
- Gangguan tidur.
- Komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang terjadi, seperti stroke, radang otak, delirium, dan kerusakan saraf.
Gejala flu biasa
Gejala flu (influenza) dapat meliputi [5]:
- Batuk kering.
- Demam sedang hingga tinggi, tetapi tidak semua orang yang terkena flu mengalami demam.
- Sakit tenggorokan.
- Menggigil kedinginan.
- Nyeri otot atau tubuh yang parah.
- Sakit kepala.
- Hidung tersumbat dan berair.
- Kelelahan parah yang dapat berlangsung hingga 2 minggu.
- Mual, muntah, serta diare (biasanya pada anak-anak).
Perbedaan gejala COVID-19 dan flu biasa
Berikut ini beberapa perbedaan gejala COVID-19 dan flu biasa, yaitu [1, 2, 3, 6]:
- Gejala flu biasanya menyebabkan batuk kering yang ringan, sedangkan gejala batuk COVID-19 lebih parah. Jika Anda menderita COVID-19, batuk biasanya kering, persisten, dan dapat menyebabkan sesak napas.
- Kemungkinan COVID-19 ditandai dengan setidaknya dua gejala, sedangkan satu gejala flu sudah bisa menjadi indikator virus.
- Umumnya, gejala COVID-19 muncul dalam 2-14 hari setelah Anda terpapar. Sementara gejala flu biasanya muncul sekitar 1-4 hari setelah Anda terpapar.
Beberapa perbedaan umum lainnya adalah [1, 2, 6]:
- Disebabkan oleh virus yang berbeda, di mana COVID-19 disebabkan oleh coronavirus baru (SARS-CoV-2), sedangkan flu disebabkan oleh virus influenza A dan B.
- COVID-19 menyebar (menular) lebih cepat daripada flu biasa.
- Penyakit parah seperti cedera paru-paru lebih sering terjadi pada penderita COVID-19 daripada penderita influenza.
- Tingkat kematian COVID-19 lebih tinggi daripada flu biasa.
- Dapat menyebabkan komplikasi yang berbeda dari flu, misalnya pembekuan darah dan sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak.
- Flu dapat diobati dengan obat antivirus, sedangkan COVID-19 hanya bisa diobati dengan satu obat virus yang disetujui, yaitu Remdesivir. Beberapa obat hanya dapat membantu meringankan gejala COVID-19. Para peneliti masih terus mengevaluasi banyak obat dan perawatan COVID-19.
- Untuk mengurangi risiko flu, Anda bisa mendapatkan vaksin flu tahunan. Namun, vaksin flu tidak melindungi atau pun membuat Anda lebih berisiko terkena COVID-19 atau infeksi pernapasan lainnya. Saat ini, Anda sudah bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 di lokasi terdekat sebagai upaya cerdas untuk memerangi wabah pandemi ini.
Persamaan COVID-19 dan flu biasa
Persamaan COVID-19 dan flu adalah virus yang menyebabkannya menyebar dengan cara yang sama [1, 2, 6].
Virus tersebut dapat menyebar di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat (dalam jarak 2 meter atau 6 kaki). Virus menyebar melalui tetesan pernapasan atau aerosol (droplets) yang dikeluarkan melalui pembicaraan, bersin, atau batuk.
Tetesan ini dapat mendarat di mulut atau hidung seseorang di dekatnya atau terhirup langsung. Virus juga dapat menyebar jika Anda menyentuh permukaan di mana salah satu virus bersarang di atasnya, kemudian Anda menyentuh mulut, hidung, atau mata Anda.
Adapun orang dengan COVID-19 dan flu biasa sama-sama mengalami [1, 2]:
- Demam atau menggigil.
- Batuk.
- Kelelahan.
- Sakit tenggorokan.
- Hidung berair atau tersumbat.
- Nyeri otot.
- Sakit kepala.
- Mual, muntah, atau diare, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.

Beberapa persamaan lainnya
Anda dapat mengalami COVID-19 dan flu dalam waktu yang sama [1, 2].
Selain itu, COVID-19 dan flu sama-sama dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut, gagal organ, serangan jantung, radang jantung atau otak, stroke, hingga kematian [1, 2].
Namun, banyak orang yang mengalami flu atau COVID-19 dengan gejala ringan bisa pulih di rumah dengan menjalani isolasi mandiri (perbanyak istirahat, konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, cukup minum air, dan tidak stres).
Beberapa orang mengalami sakit parah karena flu atau COVID-19 (biasanya orang dewasa tua dengan komorbid atau penyakit penyerta) dan ini perlu dirawat di rumah sakit [2].
Gejala COVID-19 dan flu dapat berkisar dari tidak ada gejala (asimptomatik) hingga gejala berat. Karena COVID-19 dan flu memiliki gejala yang mirip, mungkin akan sulit untuk mendiagnosisnya hanya berdasarkan gejala saja. Jadi, Anda tetap perlu melakukan pengujian untuk memastikan apakah Anda mengalami COVID-19 atau flu biasa.
Cover photo by tirachardz – www.freepik.com
Baca Juga:
Manfaat Jamur Lingzhi untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi COVID-19
15 Suplemen untuk Meningkatkan Sistem Imun yang Lemah