Siapa sih yang mau cepat tua? Sekalipun itu orang yang sudah lanjut usia, pasti selalu ingin terlihat awet muda. Sayangnya, keinginan hanyalah tetap keinginan jika Anda tidak menjaganya dengan baik.
Tanpa Anda sadari, banyak hal yang terjadi dalam diri dan lingkungan sekitar Anda mengakibatkan tubuh mengalami penuaan dini. Bagian tubuh yang paling jelas terlihat secara fisik adalah kulit yang kering, berkerut, atau kendur.
Selain itu, tubuh Anda menjadi tidak fit saat menjalani aktivitas sehari-hari. Nah, sebenarnya apa saja sih penyebab penuaan dini yang sering kali tidak kita sadari? Yuk, cari tahu di sini!
Penyebab penuaan dini
Mengetahui penyebab penuaan dini dapat membantu Anda melakukan upaya pencegahan atau meminimalisir paparan faktornya. Berikut ini 8 penyebab penuaan dini yang tanpa disadari terjadi dalam hidup Anda:
1. Paparan sinar UV
Sinar UV dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sinar UVA dan UVB. Meskipun sinar UVB paling sering dikaitkan dengan sengatan matahari dan kanker kulit, bukan berarti sinar UVA aman, ya.
Menurut Dr. Lin yang diwawancarai oleh tim Healthline, sinar UVA itu lebih banyak berkaitan dengan photoaging, seperti kerutan dan perubahan tekstur pada kulit. Sementara itu, sinar UVB lebih berkaitan dengan kanker kulit.
Akan tetapi, sinar UVA dapat lebih merusak DNA kulit jika Anda terpapar dalam waktu yang lama. Kerusakan DNA ini pada akhirnya dapat menyebabkan kanker kulit.
2. Diet yang buruk
Pola makan yang buruk tidak hanya berpengaruh terhadap berat badan saja, melainkan kondisi tubuh Anda secara keseluruhan. Hal ini bisa menyebabkan penuaan terjadi lebih cepat, terlebih lagi jika Anda sering makan makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan.
Dalam jurnal Dermato Endocrinology, menyarankan untuk konsumsi buah dan sayur sebagai cara yang paling sehat dan aman untuk menjaga pola makan seimbang dan kulit tampak awet muda.
3. Stres
Setiap orang pasti pernah di dalam hidupnya mengalami stres, entah itu dalam pekerjaan, pertemanan, percintaan, atau keluarganya.
Hidup yang penuh dengan tekanan dapat memicu respons peradangan dalam tubuh Anda yang dapat mempercepat penuaan.
Selain itu, stres juga dapat merusak kualitas tidur Anda, di mana pola tidur yang buruk juga menjadi salah satu penyebab penuaan dini.
Mengutip penjelasan Janet tahun 2019 di MDVIP, stres dapat memengaruhi kesehatan kulit melalui 4 cara berikut:
1. Memperpendek telomer, yaitu unit paling kecil dari DNA. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, para ilmuwan meyakini bahwa telomer yang diperpendek dapat menyebabkan penipisan lapisan tengah kulit (dermis) yang menampung jaringan ikat, serta penurunan jumlah serat kolagen dan elastin. Akibatnya, kulit jadi kendor dan keriput.
2. Mengganggu fungsi pelindung kulit, sehingga menyebabkan kulit lebih kering, serta lebih banyak garis dan kerutan yang terlihat.
3. Meningkatkan stres oksidatif, yaitu kondisi tubuh ketika radikal bebas melebihi jumlah antioksidan. Akibatnya, muncul berbagai masalah kesehatan, serta bintik-bintik pigmen, kerutan, dan kulit kendur. Tak hanya stres, kondisi ini juga bisa dipicu oleh paparan racun dan sinar UV, merokok, diet yang buruk, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
4. Memicu glikasi, yaitu pengikatan molekul gula dalam darah ke molekul protein (biasanya kolagen), sehingga membentuk molekul baru. Hal ini terjadi karena meningkatkan hormon kortisol saat Anda stres, sehingga menghambat kerja insulin.
Akhirnya, tubuh Anda melepaskan gula darah lebih banyak untuk digunakan sebagai energi. Molekul gula yang dilepaskan inilah yang rentan terhadap glikasi.
Proses glikasi sendiri telah dikaitkan dengan penuaan dini, karena secara perlahan mengatur ulang struktur kulit. Alhasil, kulit Anda bisa kehilangan keelastisitasannya dan terlihat lebih tua.
4. Pola tidur yang buruk
Tidur adalah bagian dari proses untuk menyegarkan dan meregenerasi sel tubuh Anda. Dalam sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk dapat meningkatan tanda-tanda penuaan, menurunkan fungsi kulit sebagai penghalang, serta mengurangi kepercayaan diri terhadap penampilan secara keseluruhan.
5. Merokok
Kebiasaan merokok dapat mempercepat tanda-tanda penuaan, karena asap tembakau dapat mengganggu produksi kolagen, mengubah struktur kulit, dan meningkatkan risiko kanker kulit.
Selain itu, nikotin pada rokok juga dapat meningkatkan rambut rontok, botak, dan beruban. Tak hanya kulit, asap rokok pun bisa merusak saraf, pernapasan, jantung, pencernaan, dan reproduksi Anda. Jadi, sebaiknya hindari kebiasaan merokok yang tidak ada kebaikannya sama sekali untuk kesehatan Anda.
Meskipun keriput Anda mungkin tidak dapat hilang seluruhnya setelah berhenti merokok, tetapi aliran darah Anda yang membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan ke sel kulit bisa kembali normal. Alhasil, kulit Anda jauh terlihat lebih sehat.
Selain itu, produksi kolagen dan elastin tidak lagi dihalangi oleh racun dalam asap rokok.
6. Minuman beralkohol
Selain merusak hati dan ginjal, minuman beralkohol dapat merusak kesehatan kulit Anda. Alkohol akan membuat tubuh Anda mengalami dehidrasi. Seiring berjalannya waktu, dehidrasi dapat memengaruhi kulit, termasuk kulit menjadi kering, kendur, dan berkurang kekencangannya. Akhirnya, tanda-tanda penuaan Anda terjadi lebih cepat.
7. Polusi lingkungan
Polusi lingkungan, seperti asap, debu, atau polutan lainnya juga telah menjadi penyebab penuaan dini dengan munculnya bintik-bintik hitam dan kerutan di kulit.
Ini karena kulit Anda bersentuhan langsung dengan udara, sehingga rentan terpapar racun atau polutan dari lingkungan.
Polutan ini akan membentuk ROS (radikal bebas yang dapat menyerang sel sehat) di sel mitokondria. Akibatnya, kulit mengalami kerusakan dan menimbulkan tanda-tanda penuaan dini.
8. Faktor genetik atau keturunan
Ada beberapa kondisi genetik yang sangat langka bisa menyebabkan Anda mengalami tanda-tanda penuaan dini, yaitu di masa kanak-kanak dan awal pubertas. Kondisi ini disebut juga dengan progeria.
Ada dua jenis progeria, yaitu Werner syndrome dan sindrom Hutchinson-Gilford. Werner syndrome yang mempengaruhi 1 dari 1 juta orang dapat menyebabkan kulit keriput, rambut beruban, dan kebotakan. Sindrom ini sering dialami oleh orang-orang berusia 13 dan 30 tahun.
Kondisi yang lebih langka lagi adalah sindrom Hutchinson-Gilford yang memengaruhi 1 dari 8 juta bayi. Anak-anak yang mengalami sindrom ini tidak dapat tumbuh secepat orang-orang seusianya, kurus, dan mengalami kebotakan. Harapan hidupnya pun rata-rata adalah 13 tahun.
Bagaimana cara mencegah penuaan dini?
Mulailah dengan melakukan hal-hal yang menyehatkan tubuh Anda. Bila tubuh Anda sehat luar dan dalam, maka tanda-tanda penuaan dini enggan untuk muncul. Caranya dengan:
- Gunakan tabir surya minimal dengan SPF 30 saat berada di luar rumah.
- Jaga pola makan yang sehat dan seimbang dengan konsumsi banyak sayuran dan buah-buahan.
- Kontrol stres Anda dan jangan dibiarkan berlarut-larut.
- Pastikan Anda cukup tidur dan istirahat.
- Hindari merokok dan minuman alkohol.
- Berolahraga secara rutin dan konsisten.
- Sebelum tidur, pastikan kulit wajah Anda bersih dari make-up.
- Bila perlu, konsumsi suplemen Reishi (Lingzhi) setiap hari untuk mencegah terjadinya penuaan dini.
Manfaat jamur Reishi untuk kulit yang sehat dan awet muda
Jeannette Graf, seorang dokter kulit bersertifikat dan Jeanette Kimszal, seorang ahli gizi terdaftar yang diwawancarai oleh tim Byrdie menjelaskan bahwa jamur Reishi memiliki segudang manfaat untuk kulit, karena dapat:
- Menjaga tingkat antioksidan paling kuat di kulit Anda, yaitu ergothioneine dan glutathione, sehingga efektif melindungi kulit dari sinar matahari.
- Mengurangi iritasi dan kemerahan di kulit, karena jamur Reishi bersifat adaptogenik, sehingga kulit lebih tenang dan kemerahan berkurang.
- Menghidrasi kulit karena jamur Reishi mengandung polisakarida. Kulit yang terhidrasi dengan baik dapat terbebas dari kerutan atau garis-garis halus.
- Memudarkan bekas jerawat, karena jamur Reishi dapat menghambat enzim tirosinase yang menghasilkan pigmen melanin. Alhasil, Anda terhindar dari pigmentasi kulit yang berlebihan.
Selain itu, aktivitas antioksidan yang kuat dalam jamur Reishi juga telah dibuktikan dalam studi tahun 2019 di mana nilai EC50-nya yang rendah. Semakin rendah nilai EC50, maka semakin tinggi aktivitas antioksidannya. Hal ini menunjukkan jamur Reishi memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Tentunya, penelitian ini masih perlu diuji klinis lebih lanjut pada manusia.
“Menambahkan jamur Reishi ke dalam diet adalah salah satu cara sehat untuk meminimalisir penyebab penuaan dini. Jadikan sebagai terapi pendamping kesehatan Anda secara keseluruhan, setelah Anda memenuhi asupan nutrisi penting dari makanan Anda sehari-hari“.
Photo by freepik
Baca Juga:
Atasi Penuaan Dini Secara Alami dengan Jamur Reishi (Rahasia Awet Muda di Usia 40-an)