Imunitas tubuh adalah salah satu aspek penting tubuh yang harus dijaga dan ditingkatkan, agar Anda tidak mudah terserang penyakit infeksi.
Terlebih lagi, kasus COVID-19 kian meningkat setiap harinya, dan diperkirakan jumlahnya akan bertambah terus hingga sebagian besar populasi sudah divaksinasi.
Namun, sistem kekebalan yang terlalu aktif juga dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, yang disebut juga dengan penyakit autoimun. Oleh sebab itu, sistem kekebakan tubuh harus dijaga sebaik mungkin.
Monnerat dan timnya pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa mikronutrien dan senyawa bioaktif memengaruhi fungsi imunologi dalam mencegah infeksi SARS-CoV-2. Virus ini yang telah menyebabkan penyakit COVID-19.
Dalam buku yang berjudul The Rebel’s Apothecary, semua jamur obat telah terbukti secara ilmiah memiliki efek imunomodulasi yang kuat. Bahkan, telah ditetapkan sebagai peningkat kekebalan sepanjang sejarah.
Salah satu jamur obat tersebut adalah jamur Reishi yang telah lama digunakan untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit pada manusia.
Kemampuan imunomodulasi Reishi dapat membantu menjaga sistem imunitas tubuh Anda. Artinya, jamur Reishi mampu menstimulasi sel imun ketika ada sesuatu yang harus dilawan dan menurunkan aktivitasnya ketika bekerja terlalu aktif.
Kandungan senyawa bioaktif dalam jamur Reishi
Seperti yang telah dijelaskan oleh Monnerat dan timnya, mikronutrien dan senyawa bioaktif memiliki peranan penting dalam menjaga imunitas tubuh. Sebagian besar jamur mengandung 90% air, 10% sisanya terdiri dari:
- Protein (10–40%)
- Lemak (2-8%)
- Karbohidrat (3–28%)
- Serat (3–32%)
- Abu (8–10%)
- Beberapa vitamin dan mineral, seperti kalium, kalsium, fosfor, magnesium , selenium, besi, seng, dan tembaga.
Selain itu, jamur juga mengandung berbagai macam senyawa bioaktif, seperti:
- Terpenoid
- Steroid
- Fenol
- Nukleotida dan turunannya
- Glikoprotein
- Polisakarida.
Protein jamur mengandung semua asam amino esensial, terutama lisin dan leusin. Kandungan lemak total yang rendah dan proporsi asam lemak tak jenuh gandanya yang tinggi dianggap sebagai peningkat nilai gizi jamur.
Polisakarida, peptidoglikan, dan triterpen adalah tiga senyawa bioaktif dalam G. lucidum. Namun, jangan heran bila kandungan senyawa ini bisa bervariasi antar produk alam maupun komersialnya. Variasi tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti perbedaan spesies atau galur jamur yang digunakan dan perbedaan cara produksi.
Jamur Reishi dan imunitas tubuh
Salah satu kekuatan super dari jamur Reishi adalah membantu memelihara sistem kekebalan atau imunitas tubuh.
Hal ini telah diungkapkan melalui penelitian tahun 2005 bahwa Ganoderma lucidum (Lingzhi atau Reishi) mengandung G. lucidum polisakarida (GLPS) yang memiliki banyak khasiat untuk tubuh. Sejumlah laporan telah menunjukkan bahwa senyawa ini memodulasi fungsi kekebalan, baik secara in vivo maupun in vitro.
Efek imunodulasi dari G. lucidum polisakarida sangatlah luas, termasuk meningkatkan fungsi sel penghasil antigen, sistem fagosit mononuklear, serta imunitas humoral dan seluler. Hanya saja, masih diperlukan uji coba pada hewan secara keseluruhan untuk lebih menetapkan mekanisme efek modulasi imun oleh jamur ini.
Hal yang membuat jamur Reishi lebih unik lagi adalah khasiatnya yang menenangkan, berkat senyawa triterpen yang dimilikinya. Senyawa ini dapat meredakan kecemasan, depresi, dan meningkatkan kualitas tidur, sehingga mendukung kinerja kekebalan tubuh Anda semakin baik.
Cara kerja jamur Reishi dalam meningkatkan imunitas tubuh
Ada beberapa bukti yang cukup untuk mendukung aktivitas imunostimulasi jamur Reishi melalui induksi sitokin dan peningkatan efektor imunologi. Komponen aktif dalam G. lucidum terbukti meningkatkan proliferasi dan pematangan sel limfosit T dan B, sel mononuklear limpa, sel NK, dan sel dendritik secara in vitro dan in vivo.
Suatu percobaan pada mencit tahun 2009 menunjukkan ekstrak jamur Reishi yang kaya polisakarida mendorong proliferasi splenosit, aktivitas makrofag, dan sel NK, sehingga terjadi peningkatan IL-6 dan IFN-γ.
Lebih lanjut, ekstrak komersial jamur Reishi mungkin tidak dapat menstimulasi proliferasi limfosit. Namun, ekstraknya ini mampu mengaktifkan ekspresi gen yang berperan dalam respons imunologis, seperti IL-1β, IL-6, IL-2, IL-10,dan TNF-α.
Hal ini juga telah dijelaskan oleh Chen et al. (2004), bahwa fraksi polisakarida (F3) terbukti meningkatkan imunitas adaptif dan bawaan dengan memicu produksi sitokin IL-1, IL-6, IL-12, IFN-γ, TNF-α, dan faktor stimulasi koloni (CSF) dari tikus splenosit.
Polisakarida ini juga ditemukan sangat menekan proliferasi sel tumor secara in vivo sekaligus meningkatkan respon imun inang.
Tips tambahan memelihara kekebalan tubuh dan bantu melawan COVID-19
Selain memelihara kekebalan tubuh dengan mengonsumsi suplemen jamur Reishi, Anda juga harus melakukan tips berikut ini:
- Rajin makan buah dan sayuran, karena mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang membantu mengurangi peradangan dan melawan infeksi.
- Pastikan tidur dengan cukup, minimal 7–8 jam per hari, sehingga imunitas tubuh terjaga dengan baik.
- Hindari stres, karena dapat meningkatkan hormon kortisol yang lama-kelamaan dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh.
- Rajin olahraga, karena dapat mengurangi risiko terserang penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri, kanker, serta gangguan peradangan kronis.
- Hindari konsumsi alkohol dan merokok. Kebiasaan buruk ini dapat melemahkan sistem imun. Akibatnya, Anda lebih rentan terhadap COVID-19.
Perlu dicatat bahwa sistem imunitas tubuh sangatlah kompleks. Banyak faktor yang terlibat untuk menjaga fungsinya berjalan dengan normal dan baik. Menambahkan jamur Lingzhi atau Reishi ke dalam diet adalah salah satu cara sehat untuk menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh Anda.
Jangan lupa juga, selalu terapkan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) untuk mencegah dan memutus rantai penularan virus corona, ya!
Baca Juga:
Manfaat Jamur Lingzhi untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi COVID-19
Jamur Lingzhi (Reishi), Suplemen Penambah Stamina Agar Tubuh Tidak Cepat Lelah