Kanker hingga saat ini masih menjadi misteri, sebab para ahli masih terus melakukan penelitian terkait penyakit mematikan ini, baik itu penyebab maupun cara pengobatannya.
Meski begitu, perkembangan ilmu dan pengetahuan tentang kanker semakin mendekatkan masyarakat dengan hal apa saja yang dapat mengurangi risiko kanker, serta upaya untuk meningkatkan peluang hidup pasien kanker.
Tentunya, Anda perlu untuk mencari tahu apa saja penyebab kanker yang potensial, sehingga Anda bisa mengambil tindakan sedini mungkin untuk menghindari penyakit ganas ini.
Penyebab kanker
Kanker dapat berkembang dalam berbagai cara, karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Ada yang memperolehnya melalui garis keturunan, ada pula yang disebabkan oleh gaya hidup dan faktor lingkungan.
Namun, perlu diketahui bahwa ketika latar belakang genetik setiap pasien kanker diperhitungkan, tidak ada dua kasus kanker yang terjadi secara identik.
World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa penyebab kanker diawali dengan kemunculan transformasi sel normal menjadi sel tumor, yang umumnya berkembang dari lesi pra-kanker menjadi tumor ganas.
Kenapa bisa berubah? Para ahli kesehatan meyakini ini adalah hasil interaksi antara materi genetik seseorang dengan tiga kategori agen eksternal berikut ini:
- Fisik, seperti sinar ultraviolet dan radiasi pengion.
- Kimia, seperti asbes, asap tembakau, aflatoksin (zat pencemar makanan), dan arsenik (zat pencemar air minum).
- Biologis, seperti infeksi virus, bakteri, atau parasit tertentu.
Menariknya lagi, insiden kanker meningkat secara dramatis seiring bertambahnya usia. Hal ini diduga karena adanya peningkatan risiko kanker tertentu seiring bertambahnya usia seseorang.
Nah, akumulasi risiko kanker secara keseluruhan (genetik, usia, dan lingkungan) dikombinasikan dengan kemampuan regenerasi sel yang menurun seiring bertambahnya usia inilah yang menjadi penyebab kebanyakan kanker pada orang dewasa.
Stanford Health Care juga menjelaskan bahwa tidak ada penyebab kanker yang berdiri secara tunggal. Para ilmuwan percaya bahwa kanker adalah hasil interaksi dari berbagai faktor yang terjadi bersama-sama, termasuk genetik, lingkungan, dan karakteristik dari individu.
Perbedaan kanker pada anak dan orang dewasa
Beberapa perbedaan utama kanker yang terjadi pada anak dan orang dewasa terletak pada diagnosis, pengobatan, dan prognosisnya. Hal ini pula yang dapat menentukan tingkat kelangsungan hidup dan penyebab kanker.
Menurut Stanford Health Care, tingkat kelangsungan hidup dalam kasus kanker anak sekitar 80%, sedangkan pada kasus kanker dewasa sekitar 68%. Perbedaan ini diduga karena usia anak lebih responsif dan mentolerir dengan baik terhadap terapi pengobatan kanker.
Umumnya, kanker pada masa kanak-kanak disebabkan oleh perubahan atau mutasi “sel sporadis” yang terjadi secara kebetulan. Sementara pada orang dewasa, sel yang mengalami perubahan menjadi kanker biasanya adalah “sel epitel” (sel yang melapisi rongga tubuh dan menutupi permukaan tubuh).
Mutasi sel pada orang dewasa ini diduga terjadi karena paparan lingkungan atau karsinogen dari waktu ke waktu.
Hal-hal yang meningkatkan risiko kanker
Seperti yang telah disebutkan, beberapa kanker, terutama pada orang dewasa, telah dikaitkan dengan paparan berulang dari karsinogen (zat pemicu sel kanker) atau faktor risiko yang telah diusulkan sebagai penyebab kanker, antara lain:
- Gaya hidup yang buruk, seperti merokok, kebiasaan makan yang tidak sehat, dan bekerja dengan bahan kimia beracun.
- Riwayat keluarga atau genetika, yang lebih mungkin berkaitan dengan penyebab kanker anak.
- Kelainan genetik, misalnya sindrom Wiskott-Aldrich dan Beckwith-Wiedemann yang mengubah sistem kekebalan tubuh.
- Sistem imun adalah sistem yang kompleks untuk melindungi tubuh Anda dari infeksi dan penyakit.
- Sumsum tulang menghasilkan sel-sel yang kemudian matang dan berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
- Ada satu teori yang menyatakan bahwa sel-sel di sumsum tulang – sel induk – menjadi rusak atau cacat. Artinya, ketika sumsum tulang bereproduksi untuk membuat lebih banyak sel, cenderung membuat sel-sel yang abnormal, alias sel-sel kanker.
- Penyebab kelainan atau cacat pada sel induk ini telah dikaitkan dengan kelainan genetik yang diturunkan atau paparan virus atau racun.
- Paparan virus tertentu, misalnya virus Epstein-Barr dan HIV (penyebab AIDS), telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker anak tertentu, seperti limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.
- Eksposur lingkungan, termasuk pestisida, pupuk, dan kabel listrik telah diteliti terkait langsung dengan kanker pada anak.
- Kemoterapi dan radiasi dosis tinggi, yang dapat mengubah sel dan/atau sistem kekebalan tubuh seseorang.
Kesimpulan
Pada dasarnya, kanker tidak terjadi karena penyebab tunggal layaknya penyakit yang lain. Kombinasi berbagai faktor yang telah dianggap sebagai penyebab kanker dapat terjadi secara bersamaan hingga membuat sel-sel tubuh membelah secara abnormal.
Bahkan, para ilmuwan pun tidak dapat memastikan apa sebenarnya penyebab pasti dari kanker.
Oleh sebab itu, penting sekali bagi Anda untuk memahami hal-hal apa saja yang berpotensi bisa memicu kanker, sehingga upaya pencegahan maupun pengobatan kanker dapat dilakukan semaksimal mungkin.
Cover photo by National Cancer Institute on Unsplash
Baca Juga:
Penyebab Kanker Payudara dan 10 Upaya Pencegahannya yang Dapat Anda Lakukan
Apakah Kanker Bisa Disembuhkan? Begini Kata Para Ahli!